Tidak sebagus novelnya yang lain. agak mudah ditebak, tetapi tetap menyenangkan.


Sakuma langsung percaya saja semua omongan Juri (aku kecewo karo sampean, Mas. hiks). Tetapi kalau Sakuma kroscek dulu semua cerita Juri ceritanya tidak akan berkembang. Mirip seperti Holy Mother, cerita bisa berkembang dan berjalan karena kebohongan. Sayangnya kebohongan di novel ini mudah tertebak.


Di bagian akhir waktu foto, aku masih kurang paham bagaimana foto tersebut bisa menjadi bukti yang akan melawan Juri dll? Kan cuma foto biasa, kecuali di foto tersebut terdapat tanggal dan jam saat foto itu dibuat. Lagipula yang tahu kalau itu adalah "Juri" hanya Sakuma dan Juri dkk. Bagaimana bisa foto tersebut bisa menjadi bukti kuat untuk melawan?. Kalau mengenai kenapa "Juri" berada bersama Sakuma itu bukanlah hal yang terlalu aneh, kan dia sendiri sedang ijin dari sekolah. Dan sekali lagi yang tahu dia adalah "Juri" hanyalah Sakuma dan Juri dkk. uwaaa ( )

Higashino is a master of the twist and turn. This was great. A fascinating premise. Really caught me up and pulled me along. Not much of a mystery for three quarters of the book. Then the plot twists. A captivating read. ( )